Motif Batik Sidomukti Surakarta
Batik Sidomukti merupakan salah satu motif batik di Surakarta yang cukup populer di masyarakat. Motif batik ini biasa digunakan pada saat prosesi pernikahan adat Jawa, motif batik ini juga dikenal dengan nama batik Sawitan. Sidomukti berasal dari kata Sido (jadi terlaksana) Mukti (makmur/sejahtera). Nama Sidomukti secara filosofi memiliki makna agar sang pemakai batik ini dapat hidup makmur dan sejahtera.
Budaya simbol memang sangat lekat dengan budaya Jawa, tak terkecuali pada motif kain batik. Setiap motif yang tergambar dalam kain memiliki makna spiritual yang tinggi dan merupakan sebuah doa dan harapan. Tak heran jika pada masa lalu para pembatik sebelum menggambar motif ini biasanya melakukan ritual puasa terlebih dahulu agar semua harapan dan doanya dapat dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Motif Batik Sidomukti memiliki beberapa ornamen utama, salah satunya bergambar kupu-kupu yang memiliki makna sebuah pembebasan, pencerahan, ataupun sebuah puncak kesempurnaan. Seekor Kupu-kupu yang sebelumnya ia berbentuk ulat yang sangat buruk, kemudian bertapa dalam kepongpong, dan akhirnya menjadi seekor makhluk yang dapat terbang bebas dan indah untuk dilihat. Hal ini bisa menjadi sebuah gambaran bahwa manusia hendaknya mampu menahan diri (perihatin) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Selain bentuk kupu-kupu, dalam motif batik Sidomukti juga terdapat ornamen utama berupa bangunan berbentuk singgasana raja. Singgasana ini menggambarkan sebuah harapan naiknya sebuah derajat manusia menempati kedudukan yang tinggi, mulia dan dihormati banyak orang sebagaimana raja.
Ornamen berbentuk Meru atau gunungan dalam batik Sidomukti menjadi simbol sebuah harapan bagi si pemakai agar diberi sebuah keteguhan sehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dalam diri pribadinya. Seseorang yang mampu mengendalikan hawa nafsu bagi masyarakat Jawa diyakini akan dapat mendatangkan kemakmuran.
Ornamen bunga dalam batik Sidomukti juga memiliki makna yang dalam, selain ia memiliki kecantikan dan keindahan, bunga pada tanaman bisa menjadi semacam sumber kehidupan. Dari bunga-lah muncul biji-bijian yang akan dapat berkembang biak dalam kehidupan ini.
Selain ornamen utama yang tersebut diatas, dalam motif batik Sidomukti juga terdapat ornamen lain berupa Isen-isen. Ornamen ini terdiri dari Sawut yakni garis-garis lembut yang berjajar rapat sebagai pengisi dedaunan, ornamen Cecekan yakni titik-titik yang memenuhi ruang dalam batik, ornamen Ukel yakni hiasan daun yang berbentuk seperti rambut keriting, dan ornamen Cecak Pitu yakni titik-titik berjumlah tujuh buah.
Motif batik Sidomukti memiliki ciri khas berwarna coklat soga, motif ini merupakan sebuah pengembangan dari motif batik Sidomulyo yang memiliki latar putih.
Sumber:
http://kesolo.com/motif-batik-sidomukti-surakarta/
Budaya simbol memang sangat lekat dengan budaya Jawa, tak terkecuali pada motif kain batik. Setiap motif yang tergambar dalam kain memiliki makna spiritual yang tinggi dan merupakan sebuah doa dan harapan. Tak heran jika pada masa lalu para pembatik sebelum menggambar motif ini biasanya melakukan ritual puasa terlebih dahulu agar semua harapan dan doanya dapat dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Motif Batik Sidomukti memiliki beberapa ornamen utama, salah satunya bergambar kupu-kupu yang memiliki makna sebuah pembebasan, pencerahan, ataupun sebuah puncak kesempurnaan. Seekor Kupu-kupu yang sebelumnya ia berbentuk ulat yang sangat buruk, kemudian bertapa dalam kepongpong, dan akhirnya menjadi seekor makhluk yang dapat terbang bebas dan indah untuk dilihat. Hal ini bisa menjadi sebuah gambaran bahwa manusia hendaknya mampu menahan diri (perihatin) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Selain bentuk kupu-kupu, dalam motif batik Sidomukti juga terdapat ornamen utama berupa bangunan berbentuk singgasana raja. Singgasana ini menggambarkan sebuah harapan naiknya sebuah derajat manusia menempati kedudukan yang tinggi, mulia dan dihormati banyak orang sebagaimana raja.
Ornamen berbentuk Meru atau gunungan dalam batik Sidomukti menjadi simbol sebuah harapan bagi si pemakai agar diberi sebuah keteguhan sehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dalam diri pribadinya. Seseorang yang mampu mengendalikan hawa nafsu bagi masyarakat Jawa diyakini akan dapat mendatangkan kemakmuran.
Ornamen bunga dalam batik Sidomukti juga memiliki makna yang dalam, selain ia memiliki kecantikan dan keindahan, bunga pada tanaman bisa menjadi semacam sumber kehidupan. Dari bunga-lah muncul biji-bijian yang akan dapat berkembang biak dalam kehidupan ini.
Selain ornamen utama yang tersebut diatas, dalam motif batik Sidomukti juga terdapat ornamen lain berupa Isen-isen. Ornamen ini terdiri dari Sawut yakni garis-garis lembut yang berjajar rapat sebagai pengisi dedaunan, ornamen Cecekan yakni titik-titik yang memenuhi ruang dalam batik, ornamen Ukel yakni hiasan daun yang berbentuk seperti rambut keriting, dan ornamen Cecak Pitu yakni titik-titik berjumlah tujuh buah.
Motif batik Sidomukti memiliki ciri khas berwarna coklat soga, motif ini merupakan sebuah pengembangan dari motif batik Sidomulyo yang memiliki latar putih.
Sumber:
http://kesolo.com/motif-batik-sidomukti-surakarta/
Komentar
Posting Komentar